MAKALAH
“UNSUR PERIODE KETIGA”
Untuk memenuhi salah satu tugas
kimia
Kelompok 6
Kelas XII IPA 5
Disusun Oleh :
1.
Novi Endah D.S
2.
Anggi Pebriyanti
3.
Fahmi Handiana
4.
Irma Ayu Septiani
5.
Resa Karlina N.
|
SMA NEGERI 1
KARANGNUNGGAL
KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN AJARAN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah kimia ini dengan judul
“Unsur Periode Ketiga”. Makalah ini, disusun guna memenuhi tugas Kimia.
Dengan
penyusunan makalah ini diharapkan agar siswa - siswi dapat lebih meningkatkan
pengetahuan tentang unsur – unsur kimia khususnya unsur periode ketiga, dan
pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan perolehan hasil belajar.
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
Karangnunggal,
23 November 2013
Penyusun
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah ........................................................... 1
C.
Tujuan
............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Macam
– Macam Unsur Perioda Ke-Tiga ..................... 2
B.
Sifat Fisik dan
Kimia Unsur Periode Ketiga ................ 5
1.
Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga ........................... 5
2.
Sifat
Kimia Unsur Periode Ke Tiga .......................... 6
C.
Pengujian
Unsur- Unsur Periode Ke Tiga ..................... 8
D.
Manfaat dari Unsur Periode Ketiga
............................. 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................ 15
B.
Saran
................................................................................. 15
C.
Penutup
............................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dialam
banyak terkandunng berbagai macam unsur, salah satunya Unsur Periode Ke Tiga
yang terdiri dari logam (Natrium, Magnesium, dan Aluminium), Metaloin
(Silikon), dan nonlogam (Fosforus, Sulfur, Klorin, dan Argon). Unsur-unsur pada
golongan sama, baik logam maupun nonlogam memiliki kemiripan meskipun dengan
kadar sifat yang berbeda.
Kemiripan sifat tersebut disebabkan adanya kesamaan
jumlah elektron valensi yang dimiliki oleh unsur-unsur tersebut, sedangkan
perbedaan kadar sifat disebabkan oleh perbedaan jari-jari atom yang mengimbas
pada sifat-sifat atomik lainnya .
Lain halnya dengan unsur-unsur yang terletak pada periode
sama dan memiliki jumlah elektron berbeda. Unsur - unsur ini memperlihatkan
perubahan sifat secara beraturan
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
saja unsur-unsur periode yang ada di alam?
2. Jelaskan
sifat fisik dan kimia unsur periode ketiga!
3. Bagaimana
cara menguji unsur-unsur periode ketiga?
4. Apa
saja manfaat dari unsur periode ketiga?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa saja unsur periode ke tiga di alam.
2. Untuk
mengetahui sifat, kegunaan dan cara pembuatan.
3. Agar
siswa lebih memahami tentang unsur periode ketiga.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Macam
– Macam Unsur Perioda Ke-Tiga
Unsur
periode ketiga dalam sistem periode unsur terdiri dari delapan unsur yaitu
Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur
(S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang
berlainan, berikut tabel mengenai letak unsur periode 3;
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
Logam
|
Metaloid
|
Nonlogam
|
Gas mulia
|
||||
IA,IIA,IIIA
|
IVA
|
VA,VIA,VIIA
|
VIIIA
|
Cl S Si Al Mg Na Ar P
Gambar
unsur periode 3.
a. Natrium
(Na)
Natrium
atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan
nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti
lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi
dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam
minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam
bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
b. Magnesium (Mg)
Magnesium
adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA, memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta
berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2%
berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy)
untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut
"magnalium" atau "magnelium".
C.
Aluminium
(Al)
Aluminum
ialah unsur
kimia dalam tabel periodik unsur yang terletak pada golongan IIIA, dengan simbol Al
dan nomor atom 13. Aluminium adalah logam
yang paling berlimpah, merupakan konduktor listrik
yang baik, terang dan kuat serta tahan terhadap korosi.
Aluminium dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan
dengan bermacam-macam penampang. Aluminium banyak digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi, bingkai jendela dan badan pesawat terbang,
ditemukan di rumah sebagai panci,
botol minuman ringan,
tutup botol susu.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil.
d. Silikon
(Si)
Silikon
adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik
yang memiliki lambang Si dan nomor atom
14. Merupakan unsur
terbanyak kedua di bumi.
Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik.
Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius.
Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida
(silika) dan silikat.
Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik
digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.
e. Fosfor
(P)
Fosfor
ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens
(pendaran yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan).
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi
atau senyawa tanah langka
seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga
atau perak,
dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan.
Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT)
dan lampu fluoresen,
sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat
berpendar dalam gelap (glow in the dark).
f. Sulfur
(S)
Belerang
atau sulfur adalah unsur kimia
dalam tabel periodik
yang memiliki lambang S dan nomor atom
16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-
mineral sulfide dan sulfate.
Sulfur adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer
namun juga dalam bubuk mesiu,
korek
api, insektisida
dan fungisida.
g. Klorin(Cl)
Klor
(bahasa Yunani:
Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia
dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik,
unsur ini termasuk kelompok halogen
(VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur
ini adalah pembentuk garam
dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan
diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.
Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun.
Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih,
atau desinfektan.
h. Argon (Ar)
Argon
adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom
18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama
"argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau
"yang tidak aktif", sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir
tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom
terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur
lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan dalam
Skala Suhu Internasional 1990.
B.
Sifat-sifat Unsur Periode
Ketiga
1.
Sifat Fisik Unsur
Periode Ketiga
Data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga
Sifat Senyawa
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
Nomor
atom
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
Elektron
valensi
|
35
|
352
|
3523p1
|
352p32
|
3523p3
|
3523p4
|
3523p5
|
3523p6
|
Jari-jari
atom
|
1,86
|
1,60
|
1,43
|
1,17
|
1,10
|
1,04
|
0,99
|
0,97
|
Energi
ionisasi(Kj/ma)
|
495,8
|
737,7
|
577,6
|
786,4
|
1011,7
|
999,6
|
1251,1
|
1520,4
|
Keelektronegatifan
|
0,93
|
1,31
|
1,61
|
1,90
|
2,19
|
2,58
|
3,16
|
-
|
Titik
leleh (0C)
|
97,81
|
648,8
|
660,37
|
1,410
|
44,1
|
119,0
|
-100,98
|
-189,2
|
Titik
didih
|
903,8
|
1,105
|
2467
|
2,355
|
280
|
44,67
|
-34,6
|
-185,7
|
Berdasarkan
tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah elektron
valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari
atom semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya
semakin besar). Harga keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke
kanan semakin besar dan sebaliknya, harga keelektropositifan semakin kecil.
Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur
tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di
atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki
(t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga,
letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na
>Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.
2. Sifat
Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode
ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan sebagai
berikut :
a.
Sifat Pereduksi dan
Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah,
sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ke tiga ini dapat anda lihat
dari harga potensial reduksinya.
Table potensial reduksi standart unsur-unsur
periode ketiga.
Sifat Senyawa
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
-2,711
|
-2,375
|
-1,706
|
-0,13
|
-0,276
|
-0,508
|
+1,358
|
-
|
Dari
kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart
yang semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat
pengoksidasinya semakin bertambah.
Natrium
merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih
lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air
panas.
Contoh
:
2Na
(5) + 2H O (l) 2Na OH (ag) + H2 (g)
Sedangkan
silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium sehingga
silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.
Contoh
:
Si
(5) + O2 (g) →Si O2 (5)
b. Sifat Logam dan
Nonlogam
Unsur-unsur periode
ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-unsur P,
S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki
sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur
metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat
insert (sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas lebih lanjut dalam bab ini.
c. Sifat
Asam-Basa
Sifat asam berkaitan
dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam. Sifat basa
atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan harga
ionisasi unsur - unsur tersebut.
Sifat
Basa
Dari kiri ke kanan,
unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar
sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur
tersebut akan kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk
membentuk ion OH menjadi berkurang.
Contoh
:
M – OH→ M+ + OH-
Jadi,
dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
Sifat
Asam
Energi ionisasi unsur
periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin mudah menarik
electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode
ketiga semakin kuat.
Contoh :
M – OH →MO- + H+
Senyawa asam unsur
periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat
(H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan
asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan
asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.
C.
Pengujian Unsur – Unsur Periode
Ketiga
Reaksi
dengan Air
1.
Natrium
Natrium
mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen
dan larutan NaOH yang tak berwarna.
2.
Magnesium
Magnesium
mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam
uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin
akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan
lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai
lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium
terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida
dan hidrogen.
3. Aluminium
Serbuk
alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida.
Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida
pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4. Silicon
Terdapat
beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi
silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon
yang digunakan. Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak
seperti logam hampir tidak reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5. Fosfor
dan sulfur
Fosfor
dan sulfur tidak bereaksi dengan air.
6. Klor
Klor
dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna bijau.
Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam
hipoklorit.
Reaksi dengan
Oksigen
1. Aluminium
Alumunium akan terbakar
dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat
pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
2. Silikon
Silikon
akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon
dioksida.
3. Fosfor
Fosfor putih secara
spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan menghasilkan
asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Untuk fosfor (III)
oksida:
Untuk fosfor (V)
oksida:
4. Sulfur
Sulfur terbakar di
udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini
menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
5. Klor
dan Argon
Walaupun
memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon
juga tidak bereaksi dengan oksigen.
Reaksi
dengan Klor
1. Natrium
Natrium
terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
2. Magnesium
Magnesium
terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
2.
Aluminium
Alumunium seringkali
bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan
sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium
klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim
(berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah
tabung saat didinginkan.
Silikon. Jika klor
dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan
yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
3.
Silikon
Jika
klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan
yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
4.
Fosfor
Fosfor putih terbakar
di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan
fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III)
klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah
padatan putih (hampir kuning).
5.
Sulfur
Jika aliran klor
dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan
berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
6.
Klor dan Argon
Tidak
bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak
bereaksi dengan klor.
D.
Manfaat
dari Unsur Periode Ketiga
1. Natrium (Na)
Manfaat :
Dipakai dalam pebuatan ester
- NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
- Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
- Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
- Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
- NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
- NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
- Memurnikan logam K, Rb, Cs
·
NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air
sadah
2. Magnesium
(Mg)
Manfaat :
- Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
- Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
- Pemisah sulfur dari besi dan baja
- Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
- Untuk membuat lampu kilat
- Sebagai katalis reaksi organik
3. Alumunium (Al)
Manfaat :
- Banyak dipakai dalam industri pesawat
- Untuk membuat konstruksi bangunan
- Dipakai pada berbagai macam aloi
- Untuk membuat magnet yang kuat
- Tawas sebagai penjernih air
- Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
- Membuat berbagau alat masak
- Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
4. Silikon (Si)
Manfaat :
- Dipaki dalam pembuatan kaca
- Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
- Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
- Untuk membuat enamel
- Untuk membuat IC
5. Fosforus (P)
Manfaat :
- Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
- Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
- Pemisah sulfur dari besi dan baja
- Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
- Untuk membuat lampu kilat
- Sebagai katalis reaksi organik
6. Sulfur (S)
Manfaat :
- Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
- Digunakan dalam baterai
- Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
- Digunakan pada korek dan kembang api
- Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
7. Klorin (Cl)
Manfaat :
- Dipakai pada proses pemurnian air
- Cl2 dipakai pada disinfectan
- KCl digunakan sebagai pupuk
- ZnCl2 digunakan sebagai solder
- NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
- Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
- Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
- Dipakai pada berbagai macam industri
8. Argon (Ar)
Manfaat :
- Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
- Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
- Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
- Untuk mendeteksi sumber air tanah
- Dipakai dalam roda mobil mewah:
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Unsur periode ketiga
yang ada dialam yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon
(Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar) dan sifat unsur
periode ketiga diantaranya sifat atomik juga sifat fisis serta dapat di
manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
B.
SARAN
Tidak menggunakan bahan
kimia secara berlebih pada pembuatan makanan.
C.
PENUTUP
Demikian makalah yang
kami buat Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya
kita semua. kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Natrium.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/ShaRy%20AmiRa%20%20KELIMPAHAN%20UNSUR%20PERIODE%203%20DI%20ALAM.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Sifat-sifat%20Atomik%20dan%20Sifat-sifat%20Fisik%20Unsur-unsur%20Periode%203%20%20%20Chem-Is-Try.Org%20%20%20Situs%20Kimia%20Indonesia%20%20.htm
http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-periode-ketiga-periode-3.html
http://chalysteeq.blogspot.com/2010/01/kelimpahan-unsur-periode-3-di-alam.html
http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html
MAKASIHHHH
BalasHapus